Niang Todo: Tradisi Penghormatan dan Mempererat Hubungan Masyarakat Manggarai di NTT

- Minggu, 2 April 2023 | 18:36 WIB
Niang Todo: Tradisi Penghormatan dan Mempererat Hubungan Masyarakat Manggarai di NTT
Niang Todo: Tradisi Penghormatan dan Mempererat Hubungan Masyarakat Manggarai di NTT

Kobaran.com- Niang Todo adalah sebuah tradisi adat yang berasal dari Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Tradisi Niang Todo sendiri dapat diartikan sebagai sebuah upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Manggarai dalam rangka memberikan penghormatan kepada para leluhur dan memohon keberkahan dan keselamatan bagi keluarga, lingkungan, dan masyarakat.

Baca Juga: Menjelajahi Keajaiban Alam Pulau Rinca dan Pulau Komodo: Rumah Kadal Terbesar di Dunia

Niang Todo dilaksanakan setiap tahun, biasanya pada bulan Oktober atau November. Upacara ini dilakukan oleh kepala adat atau tetua desa, yang juga disebut sebagai "Rato".

Rato akan memimpin ritual dan upacara adat Niang Todo, yang melibatkan masyarakat setempat.

Pada awalnya, upacara Niang Todo merupakan sebuah tradisi yang dilakukan oleh keluarga kerajaan Manggarai sebagai bentuk penghormatan terhadap para leluhur.

Namun, seiring berjalannya waktu, tradisi ini kemudian menyebar dan menjadi sebuah tradisi yang dilakukan oleh seluruh masyarakat Manggarai.

Dalam upacara Niang Todo, masyarakat Manggarai akan membuat sebuah bangunan atau tempat suci yang disebut sebagai "sanggar".

Sanggar ini biasanya terbuat dari bambu dan kayu, dan dihias dengan berbagai ukiran dan ornamen. Sanggar ini menjadi tempat untuk melakukan doa dan berbagai ritual adat.

Selama pelaksanaan upacara, masyarakat Manggarai akan melakukan berbagai kegiatan adat, seperti tarian, musik, dan nyanyian.

Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap para leluhur dan juga sebagai ungkapan rasa syukur atas berbagai rezeki dan keberkahan yang diterima selama setahun.

Baca Juga: Perkembangan Terbaru: 7 Kabupaten dan Kota Baru di Provinsi NTT

Niang Todo memiliki arti yang sangat penting bagi masyarakat Manggarai. Selain sebagai bentuk penghormatan terhadap para leluhur, upacara ini juga menjadi momen untuk mempererat hubungan antaranggota masyarakat Manggarai, serta sebagai sarana untuk mengenalkan budaya Manggarai kepada generasi muda.

Namun, di sisi lain, tradisi Niang Todo juga menghadapi berbagai tantangan dan masalah. Salah satunya adalah semakin sedikitnya orang yang tertarik untuk mempelajari dan melaksanakan tradisi ini.

Halaman:

Editor: Maria Sulastria Ririn Mawarni

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X